Buscar

Páginas

PENGUKURAN PADA METODE GRAVITY (GAYA BERAT)





Setelah peralatan telah tersedia, langkah awal untuk pengukuran adalah menggunakan peta geologi dan peta topografi, hal ini bertujuan untuk menentukan lintasan pengukuran dan base stasion yang telah diketahui harga percepatan gravitasinya. Akan tetapi ada beberapa parameter lain yang dibutuhkan juga dala penentuan base station, lintasan pengukuran  dan titik ikat. Antara lain adalah :
·         Letak titik pengukuran harus jelas dan mudah dikenal.
·         Lokasi titik pengukuran harus dapat dibaca dalam peta.
·         Lokasi titik pengukuran harus mudah dijangkau serta bebas dari gangguan kendaraan bermotor, mesin, dll.

·         Lokasi titik pengukuran harus terbuka sehingga GPS mampu menerima sinyal dari satelit dengan baik tanpa ada penghalang.

Sehingga dapat disimpulkan lokasi titik acuan harus berupa titik/tempat yang stabil dan mudah dijangkau. Penentuan titik acuan sangat penting karena pengambilan data lapangan harus dilakukan secara looping, yaitu dimulai pada suatu titik yang telah ditentukan, dan berakhir pada titik tersebut. Titik acuan tersebut perlu diikatkan terlebih dahulu pada titik ikat yang sudah terukur sebelumnya. Dalam alur pengambilan data dilakukandengan proses looping. Tujuan dari sistem looping tersebut adalah agar dapat diperoleh nilai koreksi apungan alat (dirft) yang disebabkan oleh adanya perubahan pembacaan akibat gangguan berupa guncangan alat selama perjalanan. Dalam pengukuran gaya berat terdapat beberapa data yang perlu dicatat meliputi waktu pembacaan (hari jam dan tanggal) dn ketinggian titik ukur. Pengambilan data dilakukan dititik yang telah direncanakan pada peta topografi dengan interval jarak pengukuran tertentu.

Hal penting yang perlu diperhatikan adalah melakukan kalibrasi alat dan menentukan titik acuan (base station) sebelum melakukan pengambilan data gaya berat dititik-titik ukur lainnya. Mancari besarnya harga medan gravitasi suatu base station (titik ikat) pengukuran dapat dilakukan dengan persamaan :
Gbs = gref + (gpembacaan bs + gpembacaan ref)
Dimana:
Gbs = harga medan gravitasi base station
Gref = harga medan gravitasi titik  referensi
Gpembacaan bs = harga pembacaan gravitasi di base station
Gpembacaan ref = harga pembacaan gravitasi dititik referensi.

        Hal-hal yang dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan pengukuran adalah sebagai berikut :
·         Kalibrasi terhadap data / titik pengukuran yang telah diketahui nilai gravitasi absolutnya, misalnya IGSN 71.
·         Melakukan pengikatan pada base camp terhadap titik IGSN 71 terdekat yang telah diketahui nilai ketinggian dn gravitasinya dengan cara looping.
·         Bila perlu di base camp diamati variasi harian akibat pasang surut dan akibat factor yang lainnya. Setelah melakukan hal diatas barulah pengamatan yang sebenarnya dilakukan.

Pengukuran metode gaya berat dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :
·         Penentuan tiitik ikat
·         Pengukuran titik-titik gaya berat

Sebelum suvey dilakukan perlu menentukan terlebih dahulu base station, biasanya dipilih pada lokasi yang cukup stabil, mudah dikenal dan dijangkau. Base station jumlahnya bias lebih dari satu tergantung dari keadaan lapangan. Masing-masing base station sebaiknya dijelaskan secara cermat dan terperinci meliputi posisi, nama tempat, skala dan penunjuk arah. Base station yang baru akan diturunkan dari nilai gaya berat yang mengacu dan terikat pada titik tinggi geodesi (TTG) yang terletak didaerah penelitian. TTG tersebut pada dasarnya telah terikat dengan jaringan Gayaberat Internasional atau “International Gravity Standardization Net” (IGSN 71).

Pengukuran data lapangan meliputi pembacaan gravity meter juga penentuan posisi, waktu dan pembacaan barometer serta suhu. Pengukuran gaya berat pada penelitian biasanya menggunakan alat gravity meter LaCoste & Romberg. Penentuan posisi dan waktu menggunakan GPS, sedangkan pengukuran ketinggian menggunakan Barometer Aneroid Precission dan thermometer. Pengukuran pada titik survey dilakukan dengan metode kitaran / looping dengan pola A-B-C-D-A, dengan A adalah salah satu cell center (CC) yang merupakan base station setempat. Jarak antar titik pengukuran pada keadaan normal 5km, tergantung dari medan yang akan diukur dengan pertimbangan berdasarkan pada kecenderungan geologi di daerah survey.

1 komentar:

Unknown

sangat bermanfaat salam dari get 2017

Posting Komentar